SEHAT DENGAN IBADAH PUASA
Sebagai seorang muslim kita sering
melaksanakan ibadah puasa, baik puasa wajib yang kita laksanakan di Bulan
Ramadlan, atau pun puasa-puasa sunah lainnya. Kita melaksanakan ibadah puasa
tidak untuk menahan lapar dan dahaga saja, tetapi juga untuk menahan hawa nafsu
kita. Dan, apabila kita kaji lebih dalam lagi banyak sekali manfaat yang kita
dapat dari kita berpuasa, selain meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah
swt.
Pada saat kita berpuasa selama kurang lebih 16
jam setiap hari di dalam Bulan Ramadlan memberi kesempatan pada sistem yang ada
pada tubuh kita terutama pada sistem pencernaan tubuh dari proses mencerna
makanan, minuman atau pun merokok. Sekaligus, berpuasa juga memberikan
kesempatan kepada sel-sel dan jaringan tubuh untuk memperbaharui diri setelah
terpakai selama 11 bulan penuh selama 24 jam.
Puasa Itu Pengobatan
Banyak dari kita yang mungkin belum
menyadari, bahwasanya puasa merupakan dasar pengobatan dan penyembuhan untuk
menghindarkan diri dari faktor-faktor yang dapat membahayakan kesehatan kita.
Selain itu puasa juga merupakan modal utama untuk pengobatan penyakit akut.
Suatu misal: berpuasa dapat mencegah
naiknya tekanan darah akibat kelebihan zat garam; puasa menyelamatkan penderita
diabetes melitus (kencing manis) dari kelebihan karbohidrat; puasa
menyelamatkan penderita penyakit ginjal karena kelebihan protein dan asam urat
yang terkandung dalam daging dan sebagian zat-zat nabati; puasa menyelamatkan
penderita penyakit kencing batu karena kelebihan zat-zat nabati; puasa
menyelamatkan penderita penyakit kulit akut karena sengatan matahari dan
arak, serta penyakit paru-paru dan tenggorokan karena merokok.
Dengan berpuasa kita membatasi cairan
yang masuk ke dalam tubuh kita karena tidak makan dan minum. Karena kadar air
yang terlalu banyak pada tubuh dapat
mengakibatkan timbulnya penyakit yang sifatnya gawat, misalnya lemah jantung
yang berkibat terjadinya pembengkaan pada alat gerak tubuh pada tangan atau pun
kaki, oedem pada paru sehingga nafas menjadi sesak dan fungsi jantung
sebagai pompa darah yang membawa oksigen dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh
menjadi menurun dan akhirnya juga mengakibatkan gagal ginjal oleh karena ada
gangguan pada vaskularisasi pada ginjal. Sedangkan penyembuhannya dan
perawatannya adalah dengan mengurangi pemasukan cairan agar ginjal dapat
mengeluarkan kelebihan cairan yang melampaui kemampuan organ tubuh, yaitu
dengan berpuasa dan tentunya juga dibantu dengan obat-obatan.
Dengan puasa baik itu puasa wajib atau
pun sunah, dapat memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah
keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit dan saluran kencing tanpa
perlu menggantinya. Menurunnya curah jantung dalam mendistribusikan darah ke
seluruh pembulu darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan,ini memberikan
kesempatan otot jantung untuk beristirahat setelah bekerja keras satu tahun
lamanya serta memberikan kesempatan otot jantung untuk memperbaiki vasilitas
dan kekuatan sel-selnya.
Puasa juga memberikan kesempatan pada alat-alat
pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung
dan usus beristirahat untuk beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus untuk
menyembuhkan apabila ada infeksi atau pun luka yang ada sehingga dapat sembuh
sempurna. Sel mucosa usus adalah organ tubuh yang dominan dalam
memperbaiki dan membentuk sel-sel baru usus untuk membersihkan diri dari lemak
atau minyak, sebab penimbunan minyak atau lemak merupakan salah satu penyebab
penyakit yang di derita manusia.
Termasuk persoalan mendasar yang
dipelajari mahasiswa kedokteran pada tahun-tahun terakhir ini, ialah bahwa
gangguan berat pada alat pencernaan makanan tidak dapat diobati melainkan
dengan cara memberi waktu istirahat padanya untuk memulihkan kekuatannya, dan
hal ini dapat dicapai dengan puasa dan mengurangi larutan air atau cairan lain
dari lumen usus melalui sel-selnya.
Hubungan Seks Lebih Harmonis
Pada saat kita puasa, khususnya di
Bulan Ramadlan, kita juga menjaga hawa nafsu kita, terutama nafsu seksual.
Sebagaimana difirmankan-Nya, “Dihalalkan bagi kalian pada malam hari
puasa bercampur dengan isteri-isteri kalian; mereka itu adalah pakaian bagi
kalian dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kalian
tidak dapat menahan nafsu, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf
kepada kalian. Maka, sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang
ditetapkan oleh Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian
benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian
beri'tikaf dalam masjid. Itu larangan Allah, maka jangan kalian mendekatinya.
Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertakwa” (Qs.al-Baqarah: 187).
Jelas ayat ini memperbolehkan hubungan
seks antara suami-isteri pada malam hari di Bulan Ramadlan, seperti pada waktu
lain. Akan tetapi Allah swt melarang hubungan seks pada saat mengerjakan
puasa. Karena itu, perwujudan kehidupan seks pada Bulan Ramadlan memiliki corak
yang agak berbeda dari waktu lain sepanjang tahun.
Kita tahu, proses seksual menghasilkan
perubahan psikologis yang sangat berpengaruh bagi organ tubuh kita.
Sebab, ia merupakan akibat dari perubahan hormon seperti adrenalin, kortisol, dan prostaglandin. Karena
itu tekanan darah naik, denyut jantung bertambah cepat, otot jantung bertambah
kuat dalam menaikkan keseimbangan aliran darah pada pembuluh darah. Padahal
tekanan darah yang cukup memadai merupakan faktor utama dalam menggairahkan
kerja kelamin.
Karena itulah pada Bulan Ramadlan
hubungan seksual dilarang, kecuali pada malam hari. Gairah keinginan seks
dibatasi frekuensinya untuk memberikan kesempatan pada jantung dan organ lain
yang terlibat dalam proses tersebut.
Bagi kaum muslim puasa merupakan masa
istirahat dan untuk memulihkan kesehatan. Sebab, puasa di Bulan Ramadlan tidak
hanya merupakan ibadah, media mohon ampunan, dan membersihkan jiwa, tetapi
sekaligus merupakan upaya mengembalikan kekuatan tubuh kita, meningkatkan kesehatan,
dan memperbaharui sel-sel tubuh kita. Seperti difirmankan-Nya, “Berpuasa
lebih baik bagi kalian” (Qs.al-Baqarah: 184).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar