Selasa, 17 Juli 2012

SEHAT DENGAN IBADAH PUASA


SEHAT DENGAN IBADAH PUASA

Sebagai seorang muslim kita sering melaksanakan ibadah puasa, baik puasa wajib yang kita laksanakan di Bulan Ramadlan, atau pun puasa-puasa sunah lainnya. Kita melaksanakan ibadah puasa tidak untuk menahan lapar dan dahaga saja, tetapi juga untuk menahan hawa nafsu kita. Dan, apabila kita kaji lebih dalam lagi banyak sekali manfaat yang kita dapat dari kita berpuasa, selain meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt.
Pada saat kita berpuasa selama kurang lebih 16 jam setiap hari di dalam Bulan Ramadlan memberi kesempatan pada sistem yang ada pada tubuh kita terutama pada sistem pencernaan tubuh dari proses mencerna makanan, minuman atau pun merokok. Sekaligus, berpuasa juga memberikan kesempatan kepada sel-sel dan jaringan tubuh untuk memperbaharui diri setelah terpakai selama 11 bulan penuh selama 24 jam.

Puasa Itu Pengobatan

Banyak dari kita yang mungkin belum menyadari, bahwasanya puasa merupakan dasar pengobatan dan penyembuhan untuk menghindarkan diri dari faktor-faktor yang dapat membahayakan kesehatan kita. Selain itu puasa juga merupakan modal utama untuk pengobatan penyakit akut.
Suatu misal: berpuasa dapat mencegah naiknya tekanan darah akibat kelebihan zat garam; puasa menyelamatkan penderita diabetes melitus (kencing manis) dari kelebihan karbohidrat; puasa menyelamatkan penderita penyakit ginjal karena kelebihan protein dan asam urat yang terkandung dalam daging dan sebagian zat-zat nabati; puasa menyelamatkan penderita penyakit kencing batu karena kelebihan zat-zat nabati; puasa menyelamatkan penderita penyakit kulit akut karena sengatan matahari dan arak, serta penyakit paru-paru dan tenggorokan karena merokok.
Dengan berpuasa kita membatasi cairan yang masuk ke dalam tubuh kita karena tidak makan dan minum. Karena kadar air yang terlalu banyak pada tubuh  dapat mengakibatkan timbulnya penyakit yang sifatnya gawat, misalnya lemah jantung yang berkibat terjadinya pembengkaan pada alat gerak tubuh pada tangan atau pun kaki, oedem pada paru sehingga nafas menjadi sesak dan fungsi jantung sebagai pompa darah yang membawa oksigen dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh menjadi menurun dan akhirnya juga mengakibatkan gagal ginjal oleh karena ada gangguan pada vaskularisasi pada ginjal. Sedangkan penyembuhannya dan perawatannya adalah dengan mengurangi pemasukan cairan agar ginjal dapat mengeluarkan kelebihan cairan yang melampaui kemampuan organ tubuh, yaitu dengan berpuasa dan tentunya juga dibantu dengan obat-obatan.
Dengan puasa baik itu puasa wajib atau pun sunah, dapat memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit dan saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurunnya curah jantung dalam mendistribusikan darah ke seluruh pembulu darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan,ini memberikan kesempatan otot jantung untuk beristirahat setelah bekerja keras satu tahun lamanya serta memberikan kesempatan otot jantung untuk memperbaiki vasilitas dan kekuatan sel-selnya.
Puasa juga memberikan kesempatan pada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat untuk beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus untuk menyembuhkan apabila ada infeksi atau pun luka yang ada sehingga dapat sembuh sempurna. Sel mucosa usus adalah organ tubuh yang dominan dalam memperbaiki dan membentuk sel-sel baru usus untuk membersihkan diri dari lemak atau minyak, sebab penimbunan minyak atau lemak merupakan salah satu penyebab penyakit yang di derita manusia.
Termasuk persoalan mendasar yang dipelajari mahasiswa kedokteran pada tahun-tahun terakhir ini, ialah bahwa gangguan berat pada alat pencernaan makanan tidak dapat diobati melainkan dengan cara memberi waktu istirahat padanya untuk memulihkan kekuatannya, dan hal ini dapat dicapai dengan puasa dan mengurangi larutan air atau cairan lain dari lumen usus melalui sel-selnya.

Hubungan Seks Lebih Harmonis

Pada saat kita puasa, khususnya di Bulan Ramadlan, kita juga menjaga hawa nafsu kita, terutama nafsu seksual. Sebagaimana difirmankan-Nya, “Dihalalkan bagi kalian pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kalian; mereka itu adalah pakaian bagi kalian dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kalian tidak dapat menahan nafsu, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada kalian. Maka, sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang ditetapkan oleh Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian beri'tikaf dalam masjid. Itu larangan Allah, maka jangan kalian mendekatinya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa” (Qs.al-Baqarah: 187).
Jelas ayat ini memperbolehkan hubungan seks antara suami-isteri pada malam hari di Bulan Ramadlan, seperti pada waktu lain. Akan tetapi Allah swt melarang hubungan seks pada saat mengerjakan puasa. Karena itu, perwujudan kehidupan seks pada Bulan Ramadlan memiliki corak yang agak berbeda dari waktu lain sepanjang tahun.
Kita tahu, proses seksual menghasilkan perubahan psikologis yang sangat berpengaruh bagi organ tubuh kita. Sebab, ia merupakan akibat dari perubahan hormon seperti adrenalin,  kortisol, dan prostaglandin. Karena itu tekanan darah naik, denyut jantung bertambah cepat, otot jantung bertambah kuat dalam menaikkan keseimbangan aliran darah pada pembuluh darah. Padahal tekanan darah yang cukup memadai merupakan faktor utama dalam menggairahkan kerja kelamin.
Karena itulah pada Bulan Ramadlan hubungan seksual dilarang, kecuali pada malam hari. Gairah keinginan seks dibatasi frekuensinya untuk memberikan kesempatan pada jantung dan organ lain yang terlibat dalam proses tersebut.
Bagi kaum muslim puasa merupakan masa istirahat dan untuk memulihkan kesehatan. Sebab, puasa di Bulan Ramadlan tidak hanya merupakan ibadah, media mohon ampunan, dan membersihkan jiwa, tetapi sekaligus merupakan upaya mengembalikan kekuatan tubuh kita, meningkatkan kesehatan, dan memperbaharui sel-sel tubuh kita. Seperti difirmankan-Nya, “Berpuasa lebih baik bagi kalian” (Qs.al-Baqarah: 184).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar