Kamis, 19 Juli 2012

Membimbing Anak Hidup Sehat


6 CARA MEMBIMBING ANAK HIDUP SEHAT


            Meskipun sesekali, suatu kebiasaan baik yang telah diterapkan tidaklah boleh dilanggar.  Sebab, pada kenyataannya menanamkan pola perilaku sehat pada anak adalah dengan memotivasinya untuk dapat melakukan rutinitas.
            Rutinitas atau melakukan sesuatu dengan konsisten seperti makan dengan pola gizi seimbang, olahraga cukup serta melakukan pengamanan diri dengan baik, secara otomatis si anak akan melakukannya tanpa berpikir-pikir lagi. Hal itu tentu menjadi dambaan setiap orang tua.  Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengajar anak agar terbiasa berprilaku hidup sehat? Antara lain :

1.      Tidur Cukup dan Teratur
Istirahat cukup sangat penting bagi kita semua, terutama pada anak, karena di saat anak sedang tidur, pada saat itulah terjadinya proses pertumbuhan.  Untuk itu kebiasaan tidur yang baik dibiasakan sejak dini pada anak, sabda Rasullulah saw “ Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan ( hendak tidur ) maka lakukanlah wudhu, sebagaimana wudhu untuk sholat, kemudian baringkanlah dirimu pada lambung kanan, lalu kamu berdo’alah.”  Dan untuk orang tua, sebaiknya tahu pasti, kapan anak mulai mengantuk.  Orang tua juga perlu memperhatikan kenyamanan tiduk si anak dengan menciptakan keadaan yang tenang dan kamar yang nyaman, serta membuatkan jam-jam tidur yang tetap tiap harinya.

2.      Mengonsumsi Makanan Sehat
Setiap orang tua menginginkan anaknya suka makan sayur, tidak menyukai makanan manis atau makanan cepat saji walaupun telah ditawari. Bagaimana caranya? Berilah si anak  penjelasan dasar-dasar yang penting memilih makanan sehat. Karena setiap orang tua selalu menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat. 
Menanamkan kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat sepanjang hidup adalah di tahun pertama usia anak, karena si anak hanya tahu enak dan tidak enaknya rasa makanan.  Ia tidak tahu sehat atau tidaknya makanan tersebut, yang ia tahu hanya lapar dan kenyang.  Bila ia dibiasakan mengkonsumsi makanan tidak baik, tubuhnya akan kecanduan makanan dari jenis itu, dan akan menolak makanan sehat. Sabda Rasulullah saw “ Kami adalah kaum yang tidak akan makan kecuali bila merasa lapar, dan apabila kami makan maka tidak sampai kenyang.”  Kebiasaan lain pada anak adalah cenderung meniru perilaku makan orang tuanya, yang akan menjadi contoh anak membentuk kebiasaan makannya. Untuk itu disarankan orang tua untuk memberikan contoh yang baik sesuai dengan dinul islam, sabda Rasulullah saw “ Apabila seseorang diantara kalian makan, makanlah dengan tangan kanan; minumlah dengan tangan kanan; ambillah makanan dengan tangan kanan; dan berikanlah ( makanan pada orang lain ) dengan tangan kanan pula.” 
Selain jenis makanan, pola makan yang sehat sebaiknya dimulai dari membiasakan berbelanja yang sehat pula.  Sesekali anak diajak berbelanja dan ditunjukkan mana makanan yang sehat dan mana makanan yang kurang sehat,  sekaligus memberi tahu jenis atau kandungan gizi pada makanan tersebut. Ada suatu pepatah “ Makanlah untuk hidup, tetapi jangan hidup untuk makan.” Masalah pola makan ini sangat perlu diperhatikan oleh orang tua dan kita semua, karena masalah kebiasaan dan etika makan sangat ditekankan oleh Nabi saw. “ Orang yang paling disukai Allah di antara kalian adalah yang paling sedikit makannya dan paling ringan badannya.” Di dalam hadist lain Rasulullah saw menekankan “ Hal-hal yang paling aku takutkan atas umatku adalah perut besar ( banyak makan ), banyak tidur, malas dan lemah keyakinannya.” 
Cara lain untuk menunjukkan pola makan yang sehat adalah dengan memilih restoran atau rumah makan pada saat ada waktu luang untuk jalan-jalan brsama keluarga. Bila Anda menghendaki anak makan sayur, pilihlah restoran yang menyediakan menu sayur. Untuk anak yang menyukai bakso atau fast food dan suka kecap tomat, pilihlah yang berkualitas baik yang mengandung vitamin.

3.      Menjaga Kebersihan
Penting sekali mengajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan agar anak tetap sehat.  Jelaskan tentang kuman dan bagaimana kuman bisa menyebarkan penyakit.  Tunjukkan dan ajarkan anak bagaimana menjaga kesehatan diri; mencuci tangan, mengosok gigi, mandi teratur, mencuci rambut dan tidak bergantian menggunakan peralatan makan dan minum dengan orang lain, sabda nabi saw “ Merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim untuk mandi sekali dalam tiap minggu yaitu berkeramas dan menyirami seluruh tubuhnya.”  Ajarkan juga bagaimana mencegah penularan penyakit pada orang lain, misalnya menutup mulut saat batuk dan menutup hidung saat bersin.
Anak cenderung mencontoh apa yang dilihat dan yang dilakukan orang tuanya atau orang lain di lingkungannya. Orang tua yang dapat menjaga kebersihannya merupakan contoh konkret bagi si anak. Biarkan anak melihat anda mencuci tangan, mencuci rambut, atau anda dan anak anda menggosok gigi bersama.

4.      Mengembangkan Rasa Humor
Saat tertawa hormon endorphine akan meningkat, yaitu hormon yang dapat menghilangkan stress dan dapat menenangkan saraf dan pikiran.  Hormon stress ini juga dapat menurunkan kekebalan tubuh, suatu zat yang bisa membuat orang jatuh sakit setelah lama mengalami stress.
Dengan humor juga bisa mengatasi konflik, mengurangi tekanan dan meningkatkan kekuatan untuk bertahan.  Misalnya si anak tidak mau membereskan mainannya meskipun sudah diingatkan.
Ada banyak cara yang bisa menenangkan anak saat ia mengalami tekanan, misalnya menyanyi, mewarnai gambar atau menggambar dan bermain mainan yang ia sukai. 

5.      Olahraga
Anak gemuk bukan berarti ia sehat.  Begitupun anak yang sehat tidak harus gemuk. Menurut para ahli kesehatan di Amerika, anak-anak yang kegemukan biasanya kurang olahraga dan punya kebiasaan menetap, hanya duduk-duduk diam di depan televisi atau bermain komputer.  Kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar berlebihnya berat badan pada anak..  Bukan mereka tidak aktif, tetapi anak-anak tersebut nonton televisinya sambil mengkonsumsi makanan berkalori tinggi.  Cara untuk mengolahragakan anak anak biasanya dengan bersepeda pagi atau jalan pagi bersama, karena dapat membakar kalori secara efisien.
Pada balita yang tidak kelebihan berat badan tidak perlu olahraga secara teratur.  Namun tetap perlu berolahraga.

6.      Peduli Keselamatan Diri
Mengajarkan anak untuk peduli akan keselamatan diri bisa Anda ajarkan dengan membiasakan diri Anda sendiri dengan memakai helm setiap akan mengendarai motor, karena anak cenderung melihat dan meniru.  Hal ini akan dilakukan anak bila anda menyediakan perlengkapan yang memadai untuk dikenakan saat ia akan mengendarai sepedanya.
Salah satu latihan penting dalam mengajar anak peduli keamanan dirinya adalah mengajaknya berfikir sebelum melakukan sesuatu.  Anak balita masih bersifat impulsif, ia bisa langsung menyeberang jalan ramai tanpa berhenti terlebih dulu.  Untuk mencegah hal itu, latihlah anak selalu mengucapkan, “pikir dulu” dalam pikirannya.  Misalnya, ketika anak jatuh terpeleset karena kakinya basah, ingatkan selalu peristiwa itu bila ia hendak melakukan sesuatu yang berbahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar