6 CARA MEMBIMBING ANAK HIDUP
SEHAT
Meskipun
sesekali, suatu kebiasaan baik yang telah diterapkan tidaklah boleh
dilanggar. Sebab, pada kenyataannya
menanamkan pola perilaku sehat pada anak adalah dengan memotivasinya untuk
dapat melakukan rutinitas.
Rutinitas
atau melakukan sesuatu dengan konsisten seperti makan dengan pola gizi
seimbang, olahraga cukup serta melakukan pengamanan diri dengan baik, secara
otomatis si anak akan melakukannya tanpa berpikir-pikir lagi. Hal itu tentu
menjadi dambaan setiap orang tua.
Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengajar anak agar terbiasa
berprilaku hidup sehat? Antara lain :
1. Tidur
Cukup dan Teratur
Istirahat
cukup sangat penting bagi kita semua, terutama pada anak, karena di saat anak
sedang tidur, pada saat itulah terjadinya proses pertumbuhan. Untuk itu kebiasaan tidur yang baik
dibiasakan sejak dini pada anak, sabda Rasullulah saw “ Apabila engkau
hendak mendatangi pembaringan ( hendak tidur ) maka lakukanlah wudhu,
sebagaimana wudhu untuk sholat, kemudian baringkanlah dirimu pada lambung
kanan, lalu kamu berdo’alah.” Dan
untuk orang tua, sebaiknya tahu pasti, kapan anak mulai mengantuk. Orang tua juga perlu memperhatikan kenyamanan
tiduk si anak dengan menciptakan keadaan yang tenang dan kamar yang nyaman,
serta membuatkan jam-jam tidur yang tetap tiap harinya.
2. Mengonsumsi
Makanan Sehat
Setiap orang
tua menginginkan anaknya suka makan sayur, tidak menyukai makanan manis atau
makanan cepat saji walaupun telah ditawari. Bagaimana caranya? Berilah si anak penjelasan dasar-dasar yang penting memilih
makanan sehat. Karena setiap orang tua selalu menginginkan anaknya tumbuh
dengan sehat.
Menanamkan
kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat sepanjang hidup adalah di tahun pertama
usia anak, karena si anak hanya tahu enak dan tidak enaknya rasa makanan. Ia tidak tahu sehat atau tidaknya makanan
tersebut, yang ia tahu hanya lapar dan kenyang.
Bila ia dibiasakan mengkonsumsi makanan tidak baik, tubuhnya akan
kecanduan makanan dari jenis itu, dan akan menolak makanan sehat. Sabda
Rasulullah saw “ Kami adalah kaum yang tidak akan makan kecuali bila merasa
lapar, dan apabila kami makan maka tidak sampai kenyang.” Kebiasaan lain pada anak adalah cenderung
meniru perilaku makan orang tuanya, yang akan menjadi contoh anak membentuk
kebiasaan makannya. Untuk itu disarankan orang tua untuk memberikan contoh yang
baik sesuai dengan dinul islam, sabda Rasulullah saw “ Apabila seseorang
diantara kalian makan, makanlah dengan tangan kanan; minumlah dengan tangan
kanan; ambillah makanan dengan tangan kanan; dan berikanlah ( makanan pada
orang lain ) dengan tangan kanan pula.”
Selain jenis
makanan, pola makan yang sehat sebaiknya dimulai dari membiasakan berbelanja
yang sehat pula. Sesekali anak diajak
berbelanja dan ditunjukkan mana makanan yang sehat dan mana makanan yang kurang
sehat, sekaligus memberi tahu jenis atau
kandungan gizi pada makanan tersebut. Ada suatu pepatah “ Makanlah untuk
hidup, tetapi jangan hidup untuk makan.” Masalah pola makan ini sangat
perlu diperhatikan oleh orang tua dan kita semua, karena masalah kebiasaan dan
etika makan sangat ditekankan oleh Nabi saw. “ Orang yang paling disukai
Allah di antara kalian adalah yang paling sedikit makannya dan paling ringan
badannya.” Di dalam hadist lain Rasulullah saw menekankan “ Hal-hal
yang paling aku takutkan atas umatku adalah perut besar ( banyak makan ),
banyak tidur, malas dan lemah keyakinannya.”
Cara lain
untuk menunjukkan pola makan yang sehat adalah dengan memilih restoran atau
rumah makan pada saat ada waktu luang untuk jalan-jalan brsama keluarga. Bila
Anda menghendaki anak makan sayur, pilihlah restoran yang menyediakan menu
sayur. Untuk anak yang menyukai bakso atau fast food dan suka kecap tomat,
pilihlah yang berkualitas baik yang mengandung vitamin.
3. Menjaga
Kebersihan
Penting
sekali mengajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan agar anak tetap
sehat. Jelaskan tentang kuman dan
bagaimana kuman bisa menyebarkan penyakit.
Tunjukkan dan ajarkan anak bagaimana menjaga kesehatan diri; mencuci
tangan, mengosok gigi, mandi teratur, mencuci rambut dan tidak bergantian
menggunakan peralatan makan dan minum dengan orang lain, sabda nabi saw “
Merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim untuk mandi sekali dalam tiap
minggu yaitu berkeramas dan menyirami seluruh tubuhnya.” Ajarkan juga bagaimana mencegah penularan
penyakit pada orang lain, misalnya menutup mulut saat batuk dan menutup hidung
saat bersin.
Anak
cenderung mencontoh apa yang dilihat dan yang dilakukan orang tuanya atau orang
lain di lingkungannya. Orang tua yang dapat menjaga kebersihannya merupakan
contoh konkret bagi si anak. Biarkan anak melihat anda mencuci tangan, mencuci
rambut, atau anda dan anak anda menggosok gigi bersama.
4. Mengembangkan
Rasa Humor
Saat
tertawa hormon endorphine akan meningkat, yaitu hormon yang dapat menghilangkan
stress dan dapat menenangkan saraf dan pikiran.
Hormon stress ini juga dapat menurunkan kekebalan tubuh, suatu zat yang
bisa membuat orang jatuh sakit setelah lama mengalami stress.
Dengan
humor juga bisa mengatasi konflik, mengurangi tekanan dan meningkatkan kekuatan
untuk bertahan. Misalnya si anak tidak
mau membereskan mainannya meskipun sudah diingatkan.
Ada banyak
cara yang bisa menenangkan anak saat ia mengalami tekanan, misalnya menyanyi,
mewarnai gambar atau menggambar dan bermain mainan yang ia sukai.
5. Olahraga
Anak gemuk
bukan berarti ia sehat. Begitupun anak
yang sehat tidak harus gemuk. Menurut para ahli kesehatan di Amerika, anak-anak
yang kegemukan biasanya kurang olahraga dan punya kebiasaan menetap, hanya
duduk-duduk diam di depan televisi atau bermain komputer. Kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar
berlebihnya berat badan pada anak..
Bukan mereka tidak aktif, tetapi anak-anak tersebut nonton televisinya
sambil mengkonsumsi makanan berkalori tinggi.
Cara untuk mengolahragakan anak anak biasanya dengan bersepeda pagi atau
jalan pagi bersama, karena dapat membakar kalori secara efisien.
Pada balita
yang tidak kelebihan berat badan tidak perlu olahraga secara teratur. Namun tetap perlu berolahraga.
6. Peduli
Keselamatan Diri
Mengajarkan
anak untuk peduli akan keselamatan diri bisa Anda ajarkan dengan membiasakan
diri Anda sendiri dengan memakai helm setiap akan mengendarai motor, karena
anak cenderung melihat dan meniru. Hal
ini akan dilakukan anak bila anda menyediakan perlengkapan yang memadai untuk
dikenakan saat ia akan mengendarai sepedanya.
Salah satu latihan penting dalam mengajar anak peduli
keamanan dirinya adalah mengajaknya berfikir sebelum melakukan sesuatu. Anak balita masih bersifat impulsif, ia bisa
langsung menyeberang jalan ramai tanpa berhenti terlebih dulu. Untuk mencegah hal itu, latihlah anak selalu
mengucapkan, “pikir dulu” dalam pikirannya.
Misalnya, ketika anak jatuh terpeleset karena kakinya basah, ingatkan
selalu peristiwa itu bila ia hendak melakukan sesuatu yang berbahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar