Kamis, 19 Juli 2012

Flu Burung


Flu Burung

Akhir-akhir ini banyak kita lihat di berbagai media massa, baik media cetak maupun media elektronik berita tentang mewabahnya flu burung di negara kita semakin semarak. Tidak hanya di negara kita, di Korea Selatan, Vietnam, Jepang, Hongkong, Belanda, Thailand, Taiwan, Kamboja, Laos, China, dan Pakistan juga terserang wabah virus penyebab flu burung ini. Virus yang diderita oleh hewan jenis unggas ini mulai menular ke manusia melalui berbagai cara. Sebenarnya apakah flu burung itu? Bagaimana gejala-gejalanya pada manusia? Dan bagaimana cara pencegahannya agar tidak terserang virus yang kabarnya mematikan itu?
Penyakit flu burung atau flu unggas ( bird flu atau avian flu) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas, baik burung, bebek, ayam serta beberapa hewan lainnya seperti babi, bururng puyuh dan burung onta.
Penyakit ini menular dari satu burung ke burung yang lain, akan tetapi manusia juga dapat tertular virus ini. Penyakit flu burung dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran burung atau unggas yang menderita influenza, dan belum terbukti adanya penularan dari manusia ke manusia lain. Virus flu burung atau avian influenza awalnya hanya ditemukan pada binatang seperti burung, bebek, dan ayam. Namun sejak tahun 1997, virus ini mulai menular ke manusia.
Virus penyebab flu burung adalah virus influenza yang termasuk tipe A sub tipe H5,H7,dan H9. Strain yang sangat virulen atau ganas dan menyebabkan flu burung adalah sub tipe A H5N1.

Penyebaran Penyakit Flu Burung.

Penyebaran flu burung jelas melintasi batas negara, tetapi walau mewabah di benua Asia, penyakit ini merupakan penyakit yang eksotis ( belum pernah ada ) di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus Avian Influenza jenis H5N1 yang terjadi pada unggas ini sangat mematikan dan menjangkiti pekerja atau orang yang hidup si lingkungan peternakan unggas. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi virus ini. Jalur pantura, khususnya kabupaten Indramayu bias saja termasuk daerah yang terjangkit virus penyebab penyakit flu burung ini. Dikarenakan wilayah udaranya selama ini menjadi jalur lalu lintas jutaan burung pada saat pergantian musim. Burung dari Australia dan Eropa dalam perjalanan migrasinya yang menempuh ribuan kilometer, mengambil kepulauan Rakit sebagai tempat peristirahatan atau tempat transit. Pulau Rakit Utara, Gosong, dan Rakit Selatan atau Pulau Biawak menjadi tempat persinggahan jutaan ekor burung yang ringgal cukup lama, mereka bereproduksi dan banyak yang sampai menetaskan telurnya.
Hasil penelitian sementara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Dirjen P2MPLP, serta Departemen Kesehatan RI pada tanggal 1-3 Februari 2004 di sejumlah wilayah Indonesia belum menemukan kasus flu burung pada manusia.
Melihat kenyataan ini sebaiknya masyarakat tidak perlu panik dan khawatir dengan adanya kasus flu burung di Indonesia, akan tetapi harus tetap waspada, terutama bagi kelompok yang beresiko seperti para pekerja peternakan, dikarenakan di negara lain virus ini telah menular pada manusia.
Flu burung bias menulari manusia bila manusia bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran pencernaan unggas, unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui kotoran yang kemudian mengering dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia atau binatang lain.
Menurut WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia disbanding dari manusia ke manusia lain, kecuali jika virus flu burung tersebut bermutasi dan bercampur dengan virus flu pada manusia.
Virus ditularkan melalui air liur dan kotoran unggas. Penularan pada manusia karena kontak langsung seperti menyentuh unggas secara langsung, juga dapat terjadi melalui kendaraan yang mengangkut binatang itu di kandangnya, atau dari alat-alat peternakan dan pakan ternak tersebut. Penularan dapat juga terjadi melalui pakaian, termasuk sepatu para peternak, dan pada saat kegiatan jual beli ayam hidup di pasar, serta berbagai macam mekanisme lainnya.
Dan perlu ditegaskan lagi, penularan dari unggas ke manusia berasal dari unggas sakit yang masih hidup dan menular, sedangkan unggas yang telah dimasak dan digoreng tidak menularkan flu burung ke orang yang memakannya, dikarenakan virus flu burung akan mati dengan pemanasan 80 derajat selama 1 menit.  

Tanda dan Gejala Flu Burung


Tanda dan Gejala pada Unggas

Gejala flu burung pada unggas sangat bervariasi, tergantung dari keganasan virus, lingkungan dan keadaan unggas sendiri. Gejala yang timbul seperti jengger berwarna biru, kepala bengkak, sekitar mata bengkak, demam, diare, tidak mau makan, gangguan pernafasan ( batuk dan bersin). Gejala awal dapat berupa gangguan reproduksi berupa penurunan produksi telur dan unggas mati tanpa gejala. Kematian unggas dapat terjadi 24 jam setelah timbulnya gejala diatas.

Tanda dan Gejala pada Manusia

Gejala flu burung pada dasarnya adalah sama dengan flu biasa lainnya, hanya cenderung lebih sering dan cepat menjadi parah. Gejala tersebut seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, sampai infeksi pada selaput mata. Bila keadaan memburuk dapat terjadi severe respiratory distress yang ditandai dengan adanya sesak nafas yang hebat dan mengarah ke infeksi paru-paru ( pneumonia ).

Pencegahan terjangkitnya flu burung


Penularan flu burung dapat dicegah dengan meningkatkan kebiasaan pola hidup yang sehat, dan ini sangat penting. Secara umum pencegahan flu tentunya tetap menjaga daya tahan tubuh, makan makanan dengan gizi yang seimbang dan sesuai jawdal, istirahat teratur, serta dengan olah raga yang teratur.
Penanggulangan terbaik saat ini memang berupa penanganan langsung pada unggas, yaitu pemusnahan unggas atau burung yang terinfeksi flu burung, dan memberikan vaksinasi bagi unggas yang belum terinfeksi virus ini. Pada manusia dianjurkan untuk :

  1. Pada peternak dan pedagang unggas
·         Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi setelah bekerja.
·         Hindari kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung.
·         Menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan pakaian kerja.
·         Meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja.
·         Kotoran dari saluran cerna unggas harus ditanam atau dibakar agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
·         Kandang dan kotoran tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.
·         Alat-alat kerja yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan.
·         Bersihkan kandang dan alat transportasi yang membawa unggas.
·         Lalu lintas orang keluar masuk kandang dibatasi.
·         Imunisasi untuk unggas yang sehat.

  1. Untuk Masyarakat Umum
·         Menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
·         Tidak mengimpor daging ayam atau sejenisnya dari tempat yang diduga terkena wabah flu burung.
·         Mengolah unggas dengan cara yang benar, pilih unggas yang sehat dan masak daging ayam atau unggas sampai suhu 80 derajat Celsius selama 1 menit, serta memasak telur unggas sampai dengan suhu 64 derajat Celsius selama 5 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar