Selasa, 17 Juli 2012

KENCING MANIS


KENCING MANIS
Dr. Irsyad Herminofa*
               
Para pembaca tentu sering mendengar penyakit kencing manis atau dalam bahasa kedokteran Diabetes Melitus. Penyakit ini sering kita jumpai di kalangan masyarakat dan banyak dari mereka sangat ketakutan akan terkena penyakit ini. Berikut akan kita sampaikan apa sebenarnya Diabetes Melitus, apa tanda penyakit ini, apa penyebabnya dan bgaimana cara mencegahnya. Mengingat penyakit ini memerlukan pengobatan seumur hidup.
Kencing manis adalah suatu keadaan dimana tubuh kelebihan zat glucosa dalam jangka waktu lama atau disebut hiperglikemia kronik yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada tubuh.

1. Penyebab Kencing Manis
Sebenarnya yang menjadi penyebab dari penyakit ini adalah gangguan kinerja hormon insulin. Hormon insulin mengalami resistensi sehingga terjadi penurunan kemampuan hormon untuk merangsang pengambilan Glucosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi Glucosa oleh hati. Sel b pancreas yang memproduksi hormon insulin ini tidak mampu mengimbangi keadaan tersebut sepenuhnya sehingga berakibat berkurangnya sekresi insulin yang diproduksi oleh sel tersebut oleh rangsangan Glucosa ataupun bahan perangsang sekresi insulin lain. Penemuan terbaru penyakit kencing manis ini dapat disebabkan oleh mutasi gen yang bersifat poligenik, mutasi tersebut pada gen “G 3316 A” dan “T 3394 C” Yang menimbulkan penyakit kencing manis.

2. Gejala Kencing Manis
      Gejala penyakit ini ada 3 yang khas yaitu sering banyak makan (poligafi), sering banyak minum (polidipsi), dan sering buang air kecil (poliuria). Ketiga gejala tersebut disertai dengan badan lemas dan turunnya berat badan penderita. Sedangkan gejala lain seperti mata kabur, gatal pada kulit dan lainnya merupakan gejala penyerta karena adanya komplikasi pada organ tubuh yang bersangkutan.

3. Yang Beresiko Terkena Kencing Manis
      Semua orang bisa terkena kencing manis, tapi ada golongan orang tertentu yang mempunyai resiko tinggi terkena penyakit ini, mereka adalah :
·         Kelompok usia dewasa tua (umur diatas 40 tahun).
·         Orang yang kelebihan berat badan/kegemukan (obesitas).
·         Orang yang terkena tekanan darah tinggi.
·         Adanya riwayat keluarga yang terkena kencing manis.
·         Riwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi lebih dari 4.000 gr.
·         Riwayat kencing manis pada kehamilan.
·         Penderita Dislipidemia (kelainan metabolik lemak).
Oleh karena itu pada seseorang yang mempunyai resiko tinggi dianjurkan untuk sering memeriksakan diri/check up. Berikut tabel sebagai patokan untuk menentukan kencing manis atau diabetes melitus (DM)
Kadar glucosa darah diambil sewaktu  puasa.

Bukan DM
Belum Pasti DM
Penderita DM
Kadar Glucosa darah sewaktu
·         Plasma Vena
·         Darah Kapiler
Kadar Glucosa darah puasa
·         Plasma vena
·         Darah kapiler

< 110 mg/dl
<   90 mg/dl

< 110 mg/dl
<   90 mg/dl

110-119 mg/dl
  90-199 mg/dl

110-125 mg/dl
  90-109 mg/dl

> 200 mg/dl
> 200 mg/dl

> 126 mg/dl
> 110 mg/dl

4. Komplikasi Kencing Manis Pada Organ Tubuh

A. Jantung

Kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan darah mengental akibatnya lemaknya mudah mengendap di pembuluh darah. Bila lemak ini mengumpul di pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang memberi makan jantung red) terjadilah penyumbatan sehingga sel-sel jantung mati karena tidak cukup mendapat nutrisi dan oksigen yang diangkut oleh darah. Kematian sel-sel jantung ini menimbulkan serangan jantung koroner yang ditandai dengan keringat dingin, nyeri dada yang khas dan sesak napas. Menurut hasil penelitian terakhir, penderita kencing manis mempunyai resiko 2-4 kali terkena penyakit jantung koroner dibandingkan yang bukan penderita.

B. Otak

Komplikasi pada otak adalah stroke, yang bisa menyerang penderita kencing manis. Pertama adalah stroke Haemorhagic (perdarahan), kedua adalah stroke ischemic (penyumbatan). Pada troke perdarahan pembuluh darah otak pecah karena tidak mampu menahan tekanan darah pada dinding pembuluh darah. Hal ini biasaya terjadi pada penderita kencing manis dengan tekanan darah tinggi. Sedang stroke penyumbatan, terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah otak oleh plak-plak lemak. Sel-sel otak tidak cukup mendapat nutrisi dan oksigen sehingga terjadi infrak (kematian sel otak). Plak-plak lemak yang menyumbat tersebut berasal dari plak lemak pembuluh darah koroner yang terlepas.
C. Paru-paru.
Tingginya kadar gula darah menimbulkan tumbuhnya bakteri dalam tubuh termasuk paru-paru, sehingga sering terkena radang paru-paru (Pneumonia) juga penyakit Tuberculosis (TBC). Gejalanya khas yaitu batuk lama, keringat digin malam hari dan badan meriang. Penanganan TBC pada penderita Diabetes ini memerlukan perawata khusus minimal 6 bulan, karena selain mengobati TBCnya sendiri juga untuk menurunkan kadar gula darahnya.

D. Ginjal

Kerusakan pada ginjal terjadi secara perlahan dan sering tidak disadari oleh penderita. Fungsi ginjal akan menurun yang diketahui dengan pemeriksaan labolatorium. Akibatnya racun-racun sisa metabolisme tubuh tidak dapat dikeluarkan dengan sempurna. Sebagian kembali kedalam darah dan menjadi racun tubuh. Jika tidak segera ditangani bisa terjadi gagal ginjal krois. Dan pada keadaan yang parah penderita diharuskan menjalani cuci darah (hemodialisa) secara teratur dan seumur hidup. Kalau tidak, penderita harus menjalani operasi cangkok ginjal yang besar biayanya. Tetapi inipun tidak menjamin memperpanjang umurnya.
E. Anggota gerak.
Sering dikenal karena luka pada kaki yang sulit sembuh. Awalnya mungkin luka tusuk yang kecil, namun kelamaan menjadi borok yang busuk dan kulit menghitam karena jaringannya mati (nekrosis) dalam bahasa medis dikenal dengan nama Gangren. Penyebabnya selain gangguan fungsi pembuluh darah, kadar gula darah yang tinggi mempermudah tumbuhnya bakteri pada luka tersebut. Bila sudah tidak dapat dipertahankan, dengan terpaksa harus dilakukan amputasi untuk mencegah penyebaran luka lebih lanjut.
F. Sistem Syaraf.
Kadar gula yang tinggi dapat merusak selaput pelindung syaraf (Myelin) akibatnya timbul kesemutan, mati rasa dan telapak kaki terasa panas dan nyeri. Kondisi ini yang disebut Neuropati. Mati rasa ini yang mengakibatkan Gangren, karena kaki tidak terasa saat tertusuk paku atau benda tajam lainnya. Akibatya terjadi infeksi, kuman masuk melalui luka tersebut. Luka sulit sembuh dan perlahan menjadi Gangren.
G. Gigi.
Gigi penderita Diabetes mudah berlubang, selain karena gangguan syaraf dan pembuluh darah. Juga menghambat produksi air liur. Karena itu, penderita mengeluh mulut terasa kering, gusi memerah dan mulut berbau tidak sedap akibat adaya bakteri yang tumbuh subur. Syaraf gigi yang rusak membuat penderita tidak merasa  sakit meski gigi berlubang. Akibatnya gigi penderita berlubang besar dan terjadi infeksi gusi. Bila kerusakan parah, gigi harus dicabut dan gusi yang infeksi harus dirawat. Upaya pencabutan dilakukan dengan hati-hati, karena luka pada penderita diabetes sulit sembuh dan otomatis kadar gula mutlak harus diturunkan sebelum cabut gigi selain pemberian obat antibiotika untuk mencegah infeksi.
H. Organ Reproduksi.
Pria penderita Diabetes sering mengalami impotesi karena rusaknya sistem persyarafan alat kelamin. Sering disertai disfungsi ereksi karena gangguan aliran darah ke penis. Karena kerusakan pembuluh darah. Pada wanita sering terjadi infeksi pada organ intimnya, keputihan yang sulit sembuh sebagai salah satu gejalanya.
I. Mata.
Pada mata sering terjadi Glaukoma, katarak dan retinopati diabetika. Katarak adalah salah satu kondisi dimana lensa mata tertutup lapisan putih sehingga mengganggu penglihatan. Penyebab lapisan tersebut adaah gugusan gula kompleks (sorbitol) yang terserap lensa mata dan operasi mutlak dilakukan bila lapisan tersebut menutupi lensa mata dapat mengakibatkan kebutaan. Gloucoma disebabkan peningkatan tekanan dalam bola mata yang ditandai dengan mata merah, sakit kepala, penglihatan kabur, rasa mual sampai muntah dan berakhir dengan kebutaan. Retinopati adalah kerusakan pembuluh darah retina. Kadar gula yang tinggi megakibatkan pembuluh darah mudah tersumbat dan pecah sehingga terjadi pendarahan di dalam retina yang makin lama makin parah dan berakhir dengan kebutaan. Jika sudah seperti ini sulit untuk dilakukan penyembuhan.

5. Penanganan dan Pencegah Terjadinya Komplikasi Pada Pederita Diabetes.
Sasaran seseorang dokter adalah untuk menghilangkan gejala/keluhan karena kencing manis dan mencegah terjadinya komplikasi yang akan terjadi dengan cara menormalkan kadar Glucosa, lipid dan insulin. Untuk mencapai kondisi itu perlu dilakukan kegiatan dalam bentuk pengelolaan pasien secara mandiri.
A.      Penanganan dengan obat-obatan
Mengingat penyakit kencing manis memerlukan pengobatan seumur hidup maka kesabaran penderita sangat diperlukan untuk mengkonsumsi obat-obatan anti Diabetes sesuai dengan analisa dan petunjuk dokter mengenai jumlalah obat, waktu minum obat dan aturan minum obat.
Sabda Rasulullah saw:
“Sesungguhnya Allah Azza wajalla tidaklah menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya. Diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya.”
B.      Membiasaka cara hidup sehat
Untuk mencegah terjadinya komplikasi diperlukan pengendalian yang baik, tidak hanya kadar Glucosa darah saja yang baik, tetapi harus secara menyeluruh meliputi kadar Glucosa darah, status gizi, tekanan darah, kadar lipid (lemak darah) dan kadar HbA1c (kadar Glucosa yang berkaitan dengan hemoglobin).
 Berikut cara hidup sehat bagi penderita kencing manis.

1.Normalkan kadar gula.
Dalam upaya menormalkan kadar gula darah, lakukan cek gula darah secara rutin, ikuti anjuran diet dari dokter dan secara teratur minum obat anti diabet dari dokter. Diet yang dianjurkan dengan komposisi yang seimbang, karbohidrat (± 60-70 %), Protein (± 10-15 %) dan lemak (± 20-25 %). Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf 31 : “Makanlah, minumlah dan jangan berlebih-lebihan”, disisi lain Rasulullah saw bersabda ; “Kita adalah suatu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kita makan maka tidak sampai kenyang”.

II. Batasi Makanan Kaya Lemak.
Kadar gula yang tinggi dalam pembuluh darah sangat buruk pengaruhnya terhadap kualitas pembuluh darah, apalagi bila diperberat dengan timbunan kerak lemak dalam pembuluh darah. Hal tersebut dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah otak maupun jantung. Batasi makanan yang tinggi kadar lemaknya antara lain: Kuning telor, keju, udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, susu, santan,. Rasulullah saw bersabda; “Perut adalah rumah segala penyakit dan penjagaan atas makanan permulaan pengobatan

III. Jaga Berat Badan.
Berat badan yang berlebihan mengindikasi anda menyimpan timbunan lemak dalam badan, bila demikian sebaiknya mulai menjaga diet makanannya. Rasulullah saw bersabda; “Tidaklah suatu tempat yang dipenuhi Bani Adam lebih jelek dari perutnya, padahal yang dibutuhkan oleh Bani Adam sebatas penyangga tulang rusuknya, kalau harus memenuhinya maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga lagi untuk pernafasannya.”

IV. Awasi Tekanan Darah.
Tekanan darah yang tinggi erat hubungannya dengan komplikasi ke ginjal, jantung dan otak. Stres, minuman berkafein seperti kopi, makanan dengan kadar garam yang tinggi, dan makanan yang mengandung proline yang banyak terkandung dalam daging hewan, dapat mencetuskan kenaikan tekanan darah. Berkata Umar Bin Khattab: “Janganlah kamu terlalu banyak makan daging, karena bahayanya sama dengan bahaya khamer.”

V. Stop Rokok.
Merokok sangat buruk untuk jantung, penelitian menunjukkan bahwa kualitas pembuluh darah jantung perokok menahan sangat buruk. Apalagi anda penderita kencing manis, jadi sebaiknya hentikan kebiasaan merokok.

VI. Olah Raga
Banyak penelitian menyatakan bila penderita diabetes cukup berolah raga, jumlah reseptor insulin (hormon yang mengontrol gula darah) dipermukaan sel meningkat dan kepekaan sel bertambah dalam menangkap insulin. Dampaknya insulin dapat bekerja dengan optimal memasukkan Glucosa dari darah ke dalam sel untuk diubah menjadi energi, akibatnya kadar gula darah menjadi terkontrol. Olah raga yang dianjurkan adalah jalan kaki, atau bersepeda dan diatur intensitas serta lamanya. Dianjurkan olah raga teratur 3-4 kali seminggu selama ± 0,5 jam yang sifatnya “CRIPE” (Continous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training). Latihan dilakukan terus menerus tanpa henti, otot-otot kontraksi dan rileks secara teratur selang-seling antara gerak cepat dan lambat. Setelah itu beristirahatlah dan batasi makanan dan minuman berikutnya. Tsabit Bin Qurrah berkata: “Istirahatlah jasmani itu dengan sedikit makanan, istirahatlah roh itu dengan sedikit dosa-dosa, dan istirahatlah lidah itu dengan sedikit bicara.”

VII. Cegah Stres.
Sedapat mungkin penderita diabetes untuk menghindari stres, karena stres dapat memicu kenaikan kadar gula darah dengan merangsang pengeluaran hormon adrenalin. Cukup tidur ± 7-8 jam sehari sudah merupakan upaya penting dalam mengatasi stres. Sebab kondisi badan yang lelah akan memudahkan seseorang mengalami stres.

VIII. Stop Alkohol.
Alkohol memiliki pengaruh buruk terhadap pembuluh darah, sehingga mempercepat komplikasi ginjal, otak, jantung dan organ lainnya.

* Adalah dokter Ma’hat Tee-Bee Surabaya, Kepala Klinik Santri dan Jama’ah Surabaya.
                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar