KENCING
MANIS
Dr. Irsyad Herminofa*
Para pembaca tentu sering mendengar
penyakit kencing manis atau dalam bahasa kedokteran Diabetes Melitus.
Penyakit ini sering kita jumpai di kalangan masyarakat dan banyak dari mereka
sangat ketakutan akan terkena penyakit ini. Berikut akan kita sampaikan apa
sebenarnya Diabetes Melitus, apa tanda penyakit ini, apa penyebabnya dan
bgaimana cara mencegahnya. Mengingat penyakit ini memerlukan pengobatan seumur
hidup.
Kencing manis adalah
suatu keadaan dimana tubuh kelebihan zat glucosa dalam jangka waktu lama atau
disebut hiperglikemia kronik yang disertai berbagai kelainan metabolik
akibat gangguan hormonal yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
tubuh.
1. Penyebab Kencing Manis
Sebenarnya yang menjadi
penyebab dari penyakit ini adalah gangguan kinerja hormon insulin.
Hormon insulin mengalami resistensi sehingga terjadi penurunan kemampuan
hormon untuk merangsang pengambilan Glucosa oleh jaringan perifer dan
untuk menghambat produksi Glucosa oleh hati. Sel b pancreas yang
memproduksi hormon insulin ini tidak mampu mengimbangi keadaan tersebut
sepenuhnya sehingga berakibat berkurangnya sekresi insulin yang
diproduksi oleh sel tersebut oleh rangsangan Glucosa ataupun bahan perangsang
sekresi insulin lain. Penemuan terbaru penyakit kencing manis ini dapat
disebabkan oleh mutasi gen yang bersifat poligenik, mutasi tersebut pada gen “G
3316 A” dan “T 3394 C” Yang menimbulkan penyakit kencing manis.
2. Gejala Kencing Manis
Gejala penyakit ini ada 3 yang khas yaitu sering banyak makan (poligafi),
sering banyak minum (polidipsi), dan sering buang air kecil (poliuria).
Ketiga gejala tersebut disertai dengan badan lemas dan turunnya berat badan
penderita. Sedangkan gejala lain seperti mata kabur, gatal pada kulit dan lainnya
merupakan gejala penyerta karena adanya komplikasi pada organ tubuh yang
bersangkutan.
3. Yang Beresiko Terkena
Kencing Manis
Semua orang bisa terkena kencing manis, tapi ada golongan orang
tertentu yang mempunyai resiko tinggi terkena penyakit ini, mereka adalah :
·
Kelompok
usia dewasa tua (umur diatas 40 tahun).
·
Orang
yang kelebihan berat badan/kegemukan (obesitas).
·
Orang
yang terkena tekanan darah tinggi.
·
Adanya
riwayat keluarga yang terkena kencing manis.
·
Riwayat
kehamilan dengan berat badan lahir bayi lebih dari 4.000 gr.
·
Riwayat
kencing manis pada kehamilan.
·
Penderita
Dislipidemia (kelainan metabolik lemak).
Oleh karena itu pada
seseorang yang mempunyai resiko tinggi dianjurkan untuk sering memeriksakan
diri/check up. Berikut tabel sebagai patokan untuk menentukan kencing
manis atau diabetes melitus (DM)
Kadar glucosa darah
diambil sewaktu puasa.
Bukan DM
|
Belum Pasti DM
|
Penderita DM
|
|
Kadar Glucosa darah sewaktu
·
Plasma Vena
·
Darah Kapiler
Kadar Glucosa darah puasa
·
Plasma vena
·
Darah kapiler
|
< 110 mg/dl
< 90 mg/dl
< 110 mg/dl
< 90 mg/dl
|
110-119 mg/dl
90-199 mg/dl
110-125 mg/dl
90-109 mg/dl
|
> 200 mg/dl
> 200 mg/dl
> 126 mg/dl
> 110 mg/dl
|
4. Komplikasi Kencing
Manis Pada Organ Tubuh
A. Jantung
Kadar gula darah yang
tinggi mengakibatkan darah mengental akibatnya lemaknya mudah mengendap di
pembuluh darah. Bila lemak ini mengumpul di pembuluh darah koroner (pembuluh
darah yang memberi makan jantung red) terjadilah penyumbatan sehingga
sel-sel jantung mati karena tidak cukup mendapat nutrisi dan oksigen yang
diangkut oleh darah. Kematian sel-sel jantung ini menimbulkan serangan jantung
koroner yang ditandai dengan keringat dingin, nyeri dada yang khas dan sesak
napas. Menurut hasil penelitian terakhir, penderita kencing manis mempunyai
resiko 2-4 kali terkena penyakit jantung koroner dibandingkan yang bukan
penderita.
B. Otak
Komplikasi pada otak
adalah stroke, yang bisa menyerang penderita kencing manis. Pertama adalah
stroke Haemorhagic (perdarahan), kedua adalah stroke ischemic (penyumbatan).
Pada troke perdarahan pembuluh darah otak pecah karena tidak mampu menahan
tekanan darah pada dinding pembuluh darah. Hal ini biasaya terjadi pada
penderita kencing manis dengan tekanan darah tinggi. Sedang stroke penyumbatan,
terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah otak oleh plak-plak lemak. Sel-sel
otak tidak cukup mendapat nutrisi dan oksigen sehingga terjadi infrak
(kematian sel otak). Plak-plak lemak yang menyumbat tersebut berasal dari plak
lemak pembuluh darah koroner yang terlepas.
C. Paru-paru.
Tingginya
kadar gula darah menimbulkan tumbuhnya bakteri dalam tubuh termasuk paru-paru,
sehingga sering terkena radang paru-paru (Pneumonia) juga penyakit Tuberculosis
(TBC). Gejalanya khas yaitu batuk lama, keringat digin malam hari dan badan
meriang. Penanganan TBC pada penderita Diabetes ini memerlukan perawata khusus
minimal 6 bulan, karena selain mengobati TBCnya sendiri juga untuk menurunkan
kadar gula darahnya.
D. Ginjal
Kerusakan
pada ginjal terjadi secara perlahan dan sering tidak disadari oleh penderita.
Fungsi ginjal akan menurun yang diketahui dengan pemeriksaan labolatorium.
Akibatnya racun-racun sisa metabolisme tubuh tidak dapat dikeluarkan dengan
sempurna. Sebagian kembali kedalam darah dan menjadi racun tubuh. Jika tidak
segera ditangani bisa terjadi gagal ginjal krois. Dan pada keadaan yang
parah penderita diharuskan menjalani cuci darah (hemodialisa) secara
teratur dan seumur hidup. Kalau tidak, penderita harus menjalani operasi
cangkok ginjal yang besar biayanya. Tetapi inipun tidak menjamin memperpanjang
umurnya.
E. Anggota
gerak.
Sering
dikenal karena luka pada kaki yang sulit sembuh. Awalnya mungkin luka tusuk
yang kecil, namun kelamaan menjadi borok yang busuk dan kulit menghitam karena
jaringannya mati (nekrosis) dalam bahasa medis dikenal dengan nama Gangren.
Penyebabnya selain gangguan fungsi pembuluh darah, kadar gula darah yang tinggi
mempermudah tumbuhnya bakteri pada luka tersebut. Bila sudah tidak dapat
dipertahankan, dengan terpaksa harus dilakukan amputasi untuk mencegah
penyebaran luka lebih lanjut.
F. Sistem
Syaraf.
Kadar gula
yang tinggi dapat merusak selaput pelindung syaraf (Myelin) akibatnya
timbul kesemutan, mati rasa dan telapak kaki terasa panas dan nyeri. Kondisi
ini yang disebut Neuropati. Mati rasa ini yang mengakibatkan Gangren,
karena kaki tidak terasa saat tertusuk paku atau benda tajam lainnya. Akibatya
terjadi infeksi, kuman masuk melalui luka tersebut. Luka sulit sembuh dan
perlahan menjadi Gangren.
G. Gigi.
Gigi
penderita Diabetes mudah berlubang, selain karena gangguan syaraf dan pembuluh
darah. Juga menghambat produksi air liur. Karena itu, penderita mengeluh mulut
terasa kering, gusi memerah dan mulut berbau tidak sedap akibat adaya bakteri
yang tumbuh subur. Syaraf gigi yang rusak membuat penderita tidak merasa sakit meski gigi berlubang. Akibatnya gigi
penderita berlubang besar dan terjadi infeksi gusi. Bila kerusakan parah, gigi
harus dicabut dan gusi yang infeksi harus dirawat. Upaya pencabutan dilakukan
dengan hati-hati, karena luka pada penderita diabetes sulit sembuh dan otomatis
kadar gula mutlak harus diturunkan sebelum cabut gigi selain pemberian obat
antibiotika untuk mencegah infeksi.
H. Organ
Reproduksi.
Pria
penderita Diabetes sering mengalami impotesi karena rusaknya sistem
persyarafan alat kelamin. Sering disertai disfungsi ereksi karena
gangguan aliran darah ke penis. Karena kerusakan pembuluh darah. Pada wanita
sering terjadi infeksi pada organ intimnya, keputihan yang sulit sembuh sebagai
salah satu gejalanya.
I. Mata.
Pada mata sering
terjadi Glaukoma, katarak dan retinopati diabetika.
Katarak adalah salah satu kondisi dimana lensa mata tertutup lapisan putih
sehingga mengganggu penglihatan. Penyebab lapisan tersebut adaah gugusan gula
kompleks (sorbitol) yang terserap lensa mata dan operasi mutlak
dilakukan bila lapisan tersebut menutupi lensa mata dapat mengakibatkan
kebutaan. Gloucoma disebabkan peningkatan tekanan dalam bola mata yang
ditandai dengan mata merah, sakit kepala, penglihatan kabur, rasa mual sampai
muntah dan berakhir dengan kebutaan. Retinopati adalah kerusakan
pembuluh darah retina. Kadar gula yang tinggi megakibatkan pembuluh darah mudah
tersumbat dan pecah sehingga terjadi pendarahan di dalam retina yang makin lama
makin parah dan berakhir dengan kebutaan. Jika sudah seperti ini sulit untuk
dilakukan penyembuhan.
5.
Penanganan dan Pencegah Terjadinya Komplikasi Pada Pederita Diabetes.
Sasaran
seseorang dokter adalah untuk menghilangkan gejala/keluhan karena kencing manis
dan mencegah terjadinya komplikasi yang akan terjadi dengan cara menormalkan
kadar Glucosa, lipid dan insulin. Untuk mencapai kondisi itu perlu
dilakukan kegiatan dalam bentuk pengelolaan pasien secara mandiri.
A.
Penanganan dengan obat-obatan
Mengingat
penyakit kencing manis memerlukan pengobatan seumur hidup maka kesabaran
penderita sangat diperlukan untuk mengkonsumsi obat-obatan anti Diabetes sesuai
dengan analisa dan petunjuk dokter mengenai jumlalah obat, waktu minum obat dan
aturan minum obat.
Sabda
Rasulullah saw:
“Sesungguhnya Allah
Azza wajalla tidaklah menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya.
Diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang
tidak mengetahuinya.”
B.
Membiasaka cara hidup sehat
Untuk
mencegah terjadinya komplikasi diperlukan pengendalian yang baik, tidak hanya
kadar Glucosa darah saja yang baik, tetapi harus secara menyeluruh meliputi
kadar Glucosa darah, status gizi, tekanan darah, kadar lipid (lemak
darah) dan kadar HbA1c (kadar Glucosa yang berkaitan dengan hemoglobin).
Berikut cara hidup sehat bagi penderita
kencing manis.
1.Normalkan
kadar gula.
Dalam upaya
menormalkan kadar gula darah, lakukan cek gula darah secara rutin, ikuti
anjuran diet dari dokter dan secara teratur minum obat anti diabet dari dokter.
Diet yang dianjurkan dengan komposisi yang seimbang, karbohidrat (± 60-70 %),
Protein (± 10-15 %) dan lemak (± 20-25 %). Allah swt berfirman dalam
Al-Qur’an surat Al-A’raf 31 : “Makanlah, minumlah dan jangan
berlebih-lebihan”, disisi lain Rasulullah saw bersabda ; “Kita
adalah suatu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kita makan maka
tidak sampai kenyang”.
II. Batasi
Makanan Kaya Lemak.
Kadar gula
yang tinggi dalam pembuluh darah sangat buruk pengaruhnya terhadap kualitas
pembuluh darah, apalagi bila diperberat dengan timbunan kerak lemak dalam
pembuluh darah. Hal tersebut dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah otak
maupun jantung. Batasi makanan yang tinggi kadar lemaknya antara lain: Kuning
telor, keju, udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, susu, santan,. Rasulullah saw
bersabda; “Perut adalah rumah segala penyakit dan penjagaan atas makanan
permulaan pengobatan
III. Jaga
Berat Badan.
Berat badan
yang berlebihan mengindikasi anda menyimpan timbunan lemak dalam badan, bila
demikian sebaiknya mulai menjaga diet makanannya. Rasulullah saw
bersabda; “Tidaklah suatu tempat yang dipenuhi Bani Adam lebih jelek dari
perutnya, padahal yang dibutuhkan oleh Bani Adam sebatas penyangga tulang
rusuknya, kalau harus memenuhinya maka sepertiga untuk makannya, sepertiga
untuk minumnya dan sepertiga lagi untuk pernafasannya.”
IV. Awasi
Tekanan Darah.
Tekanan
darah yang tinggi erat hubungannya dengan komplikasi ke ginjal, jantung dan
otak. Stres, minuman berkafein seperti kopi, makanan dengan kadar garam yang
tinggi, dan makanan yang mengandung proline yang banyak terkandung dalam daging
hewan, dapat mencetuskan kenaikan tekanan darah. Berkata Umar Bin Khattab: “Janganlah
kamu terlalu banyak makan daging, karena bahayanya sama dengan bahaya khamer.”
V. Stop
Rokok.
Merokok
sangat buruk untuk jantung, penelitian menunjukkan bahwa kualitas pembuluh
darah jantung perokok menahan sangat buruk. Apalagi anda penderita kencing
manis, jadi sebaiknya hentikan kebiasaan merokok.
VI. Olah
Raga
Banyak
penelitian menyatakan bila penderita diabetes cukup berolah raga, jumlah
reseptor insulin (hormon yang mengontrol gula darah) dipermukaan sel
meningkat dan kepekaan sel bertambah dalam menangkap insulin. Dampaknya
insulin dapat bekerja dengan optimal memasukkan Glucosa dari darah ke dalam sel
untuk diubah menjadi energi, akibatnya kadar gula darah menjadi terkontrol.
Olah raga yang dianjurkan adalah jalan kaki, atau bersepeda dan diatur
intensitas serta lamanya. Dianjurkan olah raga teratur 3-4 kali seminggu selama
± 0,5 jam yang sifatnya “CRIPE” (Continous, Rhytmical, Interval,
Progressive, Endurance Training). Latihan dilakukan terus menerus tanpa
henti, otot-otot kontraksi dan rileks secara teratur selang-seling antara gerak
cepat dan lambat. Setelah itu beristirahatlah dan batasi makanan dan minuman
berikutnya. Tsabit Bin Qurrah berkata: “Istirahatlah jasmani itu dengan
sedikit makanan, istirahatlah roh itu dengan sedikit dosa-dosa, dan
istirahatlah lidah itu dengan sedikit bicara.”
VII. Cegah
Stres.
Sedapat
mungkin penderita diabetes untuk menghindari stres, karena stres dapat memicu
kenaikan kadar gula darah dengan merangsang pengeluaran hormon adrenalin.
Cukup tidur ± 7-8 jam sehari sudah merupakan upaya penting dalam mengatasi
stres. Sebab kondisi badan yang lelah akan memudahkan seseorang mengalami
stres.
VIII. Stop
Alkohol.
Alkohol
memiliki pengaruh buruk terhadap pembuluh darah, sehingga mempercepat
komplikasi ginjal, otak, jantung dan organ lainnya.
* Adalah dokter Ma’hat Tee-Bee Surabaya, Kepala Klinik
Santri dan Jama’ah Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar