Sabtu, 24 November 2012

TANDA KENABIAN RASULULLAH SAW



TANDA KENABIAN RASULULLAH SAW
Diriwayatkan dari Al-Ja’d bin Abdurrahman bahwa ia mendengar As-Sa’ib bin Yazid berkata, “Suatu hari, bibi saya membawa saya pergi menghadap Rasulullah saw. ‘Wahai Rasulullah, keponakan saya ini sedang sakit,’ ungkap bibi saya.
Maka beliau pun mengusap kepala saya dan berdoa untuk keberkahan. Beliau berwudhu, saya meminum bekas air wudhunya, dan berdiri di belakangnya. Di saat itulah, saya melihat ada tanda kenabian (Khatim An-Nubuwwah) di antara pundaknya. Tanda tersebut sebesar telur burung puyuh.” Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits ini dari Muhammad bin Abdillah, dari Hatim, dengan redaksi sama seperti di atas. Pemaknaan ‘telur burung puyuh’ tersebut adalah merujuk pada pendapat Abu Sulaiman Al-Khaththabi.
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah, “Saya melihat tanda diantara dua pundak Rasulullah berupa kelenjar berwarna merah seperti telur burung.”
Dari Amr bin Akhtab, ia menuturkan, “Rasulullah pernah berkata kepada saya, ‘Wahai Abu Zaid, mendekatlah kemari dan usaplah punggungku.’
Maka ketika saya mengusapnya, jari saya mengenai tanda kenabian. Lalu saya bertanya, “Tanda apakah ini?”
Beliau menjawab, “Bulu-bulu yang menggumpal.”
Dari Abu Nadhrah, ia berkata, “Saya bertanya kepada Abu Sa’id Al Khudri tentang tanda kenabian yang ada pada diri Rasulullah. Kemudian Abu Sa’id menjawab, “Tanda itu berupa daging yang menonjol.”
Dari Abdullah bin Sarjas, ia menuturkan, “Saya menghadap Nabi saw yang ketika itu sedang bersama para sahabatnya. Kemudian saya berjalan ke belakang beliau. Rupanya beliau tahu persis apa yang saya inginkan. Maka beliau menurunkan selendang dari punggungnya. Pada saat itulah saya melihat tanda kenabian di pundaknya. Tanda itu sebesar kepalan tangan, di sekelilingnya ada tahi lalat, terlihat seperti kutil-kutil biasa yang ada di kulit.”
Masih dari Abdullah bin Sarjas, “Saya menghadap Nabi saw, kemudian saya makan roti dan daging bersamanya. Setelah itu, saya bergeser sampai ke tepat di arah belakang beliau sehingga melihat tanda kenabian di kedua pundaknya. Tanda itu di tengkuk pundak kiri beliau berupa kumpulan daging yang dikelilingi oleh tahi lalat.”
Dari Abi Ma’unah bin Qurrah, ia berkata, “Saya datang demi memenuhi panggilan Nabi saw. Dalam kesempatan itu, saya mohon beliau mengizinkan saya memasukkan kedua tangan ke jubahnya. Beliau tidak keberatan. Maka di saat itulah, saya menemukan di tengkuk pundaknya kelenjar yang menonjol.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar