Apakah Pertanyaan Munkar dan Nakir Hanya di Tujukan Kepada
Umat Ini Atau Juga di Tujukan Kepada Umat-umat Yang Lain?
Ini masalah yang banyak dibicarakan
manusia. Abu Abdullah At-Tirmidzy berkata, “Pertanyaan hanya ditujukan kepada
mauay dari umat Islam secara khusus. Memang para rasul juga datang kepada
umat-umat sebelum kita, yang membawa risalah kepada mereka. Jika mereka menolak
kedatangan dan keberadaan para rasul itu, maka para rasul itu memisahkan diri
dari mereka, lalu mereka langsung diberi siksa di dunia. Setelah Muhammad
diutus dengan membawa rahmat bagi manusia dan menjadi pemimpin semua manusia,
maka siksa tidak langsung ditimpahkan kepada mereka. Beliau diberi pedang
hingga mereka mau masuk Islam meskipun pada mulanya takut kepada pedang, tapi
kemudian iman pun merasuk ke dalam hati mereka. Dengan begitu mereka tidak
langsung mendapat siksa atau siksa itu ditangguhkan bagi mereka. Dari sinilah
muncul fenomena kemunafikan, mereka menyembunyikan kufur di dalam hati dan
menampakkan iman. Mereka menggunakan selubung di tengah-tengah kaum Muslimin,
dan setelah meninggal dunia, Allah membuka kedok mereka dengan mengajukan
pertanyaan, Firman-Nya,
“ Supaya Allah memisahkan
(golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu
sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan
dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. …”(Al- Anfal:37)
Sementara Abul-Haqq Al-Asybaily dan
Al-Qurthuby menyatakan pendapat lain yang berbeda dengan pendapat At-Tirmidzy
di atas, yang menyatakan bahwa pertanyaan kubur ditujukan kepada umat ini dan
juga umat-umat yang lain.
Ada pula yang mengambil posisi
netral, seperti Abu Umar bin Abdul-Barr. Dia menyatakan, bahwa di dalam hadits
Zaid bin Tsabit disebutkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,
beliau bersabda, “Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya.”
Di antara ulama ada yang berpendapat, makna “Diuji” menurut lafazh ini bisa
berarti hanya ditujukan kepada umat ini secara khusus. Tapi masalah ini pun
tidak bisa diputuskan begitu.
Orang-orang yang mengkhususkan
pertanyaan kubur hanya ditujukan kepada umat ini berhujjah dengan sabda beliau,
“Sesungguhnya umat ini akan di uji di dalam kuburnya.” Begitu pula sabda
beliau yang lain, “Diwahyukan kepadaku bahwa kamu sekalian akan di uji di
dalam kubur kalian.” Hal ini secara nyata menunjukkan bahwa pertanyaan
kubur khusus ditujukan kepada umat ini. Menurut pendapat mereka, hal ini juga
ditunjukkan perkataan dua malaikat kepada mayat, “Apa yang kamu katakana
tentang orang yang diutus ditengah kalian”? Seorang mukmin akan menjawab, “Aku
bersaksi dia adalah rasul dan hamba Allah.” Hal ini secara khusus ditujukan
kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sabda beliau dalam hadits yang
lain, “Kalian akan ditanya tentang aku.”
Sementara golongan yang lain
berkata, “Hadits di atas tidak menunjukkan kekhususan pertanyaan bagi umat ini
semata, tanpa umat yang lain. Sebada beliau, “Sesungguhnya umat ini”, bisa
dimaksudkan umat manusia, seperti yang disebutkan dalam friman Allah, “Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu sekalian…” (Al-An’am:38).
Setiap jenis binatang disebut umat.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Sekiranya anjing-anjing itu merupakan salah
satu umat, niscaya aku akan memerintahkan kalian untuk membunuh mereka.”
Dalam sebuah hadits juga disebutkan, bahwa beliau pernah digigit seekor semut,
lalu beliau memerintahkan untuk membakar satu perkampungan semut. Maka
Allah menurunkan wahyu, bahwa karena digigit seekor semut saja beliau membunuh
satu umat semut yang bertasbih kepada Allah. Kalau pun yang dimaksudkan hadits
di atas, bahwa umat ini adalah umat Muhammad saja, toh juga tidak ada penafian
pertanyaan dari umat yang lain. Pengabaran tentang umat manusia ini merupakan
pengabaran bahwa merekalah yang akan ditanya di dalam kubur, dan pertanyaan
juga tidak dikhususkan kepada umat-umat yang terdahulu saja, karena umat Islam
mempunyai kelebihan daripada umat-umat yang lain.”
Begitu pula hadits yang menyebutkan
pertanyaan malaikat, “Apa yang kamu katakana tentang orang yang ada di tengah
kalian itu?” Ini merupakan pengabaran bagi umat beliau, bahwa mereka akan
ditanya di dalam kuburnya.
Yang pasti, dan Allahlah yang lebih
tahu, bahwa setiap nabi bersama umatnya, dan mereka juga disiksa di dalam
kuburnya, setelah mendapat pertanyaan dan ditegakkannya hujjah atas mereka,
sebagaimana mereka yang juga akan ditanya di akhirat setelah ada hujjah atas
mereka. Allahu'A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar